Selamat Idul Fitri 1432 H

Mohon Maaf Lahir dan Batin. Selamat Idul Fitri, Kawan...

- YauNi.4ever

Pesan •"̮• ♈ǎυ иȋ •"̮•

Thursday, September 11, 2008

Komplit 6 Step Booting Via Flash Disk

USB drive semisal Flash Disk bisa dimaksimalkan sebagai peranti booting system DOS, troubleshooting, BIOS flashing, atau beberapa untuk maksud2 lain.

Untuk bisa ke boot rom sebuah peranti bootsectors. Saat PC start, BIOS akan mencari peranti penyimpanan telah diterapkan dan melihat ke bootsector itu. Bootsector ini berisi informasi pada BIOS untuk bisa start dari peranti ini. Bootsector bisa ditemukan pada semua media yang bisa digunakan untuk boot (bootable) seperti harddisk, floopy disk, CDRom, dll.

STEP 1: Mendapatkan Boot Sector

Opsi 1 – melalui floppy disk Windows

Sebelum anda bisa mendapat USB device bootable (khusus mengarahkan untuk membaca USB driver), anda perlu sebuah bootable floppy. Dalam versi Windows yang ada (termasuk Windows 2000 dan XP) anda bisa melakukannya melalui pemformatan floppy disk.

- buka Windows Explorer dan klik kanan A:drive.

- pilih “Format..” dari menu popup yang muncul

Sebuah window akan muncul dengan beberapa opsi: cek opsi “Create an MS-DOS startup disk”. Pastikan Windows telah memformat drive dengan benar! Biasanya ia akan muncul “Format 3_Floppy (A)”.

- setelah anda yakin drive itu, klik tombol “Start” – hingga Windows segera memformat disk tersebut dan pastikan bootable.

- setelah pembuatan floppy bootable tersebut, sekarang extract bootsector tersebut dari floppy ini menggunakan Bart’s MKBT. (http://www.nu2.nu/mkbt/)

Buka windows DOS dan arahkan ke directory yang telah di extract MKBT. Ketik mkbt –c a:bootsect.bin.

“a:” disini mewakili drive yang bootable floppy yang baru saja dibuat!.

Setelah command prompt dijalankan, anda akan memiliki bootsector yang disimpan dalam file “bootsect.bin”. jangan tutup windows DOS, karena pada step 3 nanti, layar ini masi diperlukan!

Opsi 2 – menggunakan images bootable floppy

Di internet anda bisa menemukan banyak bootable disks. Anda bisa mengambilnya pada website BootCD.info. (www.bootcd.info/) anda akan menemukan banyak image dan tools floppy disk untuk menulis ke image itu ke floppy disk. Kebanyakan disks tersebut dikhususkan, misalnya akses jaringan secara langsung, dikemas bersama tools cekatan, dll.

Satu dari jaringan terbaik yang menyediakan bootdisks adalah “Bart’s Network Boot Disk”. (http://www.nu2.nu/bootdisk/network/) site ini sangat dianjurkan terutama bagi yang sudah mahir.

STEP 2: Menyiapkan Drive

Format drive yang telah ditunjuk dengan format yang sama dengan floppy disk (FAT). Jadi bila anda menggunakan option ini dimana kita telah membuat sebuah bootable floppy dalam Windows, format yang digunakan drive tersebut adalah FAT atau FAT16. anda bisa mencoba NTFS atau FAT32, sayangnya cara ini sering menimbulkan masalah.

- klik kanan huruf drive dari drive dan pilihopsi “Format”.

- pilih format yang tepat (FAT) dan klik “Start”.

STEP 3: Menyalin Bootsector ke drive

Nah, sekarang saatnya anda menyalin bootsectors dalam USB drive. Download salah satu file dari website (pastikan anda mendapatkan versi terbaru.

- buka Windows DOS dan arahkan ke directory yang telah diekstrak MKBT.

- ketikkan mkbt –x bootsect.bin G: seperti ditanyangkan di bawah (teks kuning). Pastikan anda telah set huruf drive dengan benar! “G:” mewakili drive! Jadi drive tersebut merupakan huruf drive lain, ubahlah “G” sesuai kebutuhan! Setelah command prompt dijalankan, berarti anda telah memiliki bootsector pada drive itu.

STEP 4: Salin File ke Drive

Setelah jadi bootable, drive tersebut akan memiliki beberapa file-file penting untuk sebuah computer. Salin semua file-file tersebut dari drive A: (dari Step 1, option 1 atau 2) pada drive itu. Sebenarnya, boot floppy tersebut digunakan untuk meng-extract bootsector dari dalam drive A:. yang perlu dicatat, bila boot floppy memiliki sebuah file *.BAT atau CONFIG.SYS, anda perlu mengecek apakah ia menggunakan path yang sebenarnya (misalnya A:\…) atau relative path (seperti \…). ini karena beberapa keterangan secara langsung pada drive A: bisa mengakibatkan persoalan saat boot!

STEP 5: Restart dan Arahkan ke Bios

Nah, shutdown / restart PC anda dan arahkan ke dalam BIOS. Untuk masuk ke BIOS biasanya dilakukan dengan menekan tombol “Del” keyboard. Namun, bisa jadi tombol alternative lain yang bisa digunakan diantaranya “F1”, “F2”, “Insert”, dan “F10”. Bahkan bisa jadi BIOS PC anda mungkin perlu tombol yang berbeda. Meski begitu, sebuah PC akan menampilkan pesan peringatan itu seperti “Press [Del] to enter Setup” yang meminta anda untuk menekan tombol “Del”. Amati layar boot dengan seksama.

STEP 6: Setting Bios

Banyaknya macam BIOS computer, menyebabkan bedanya cara mengeset stick USB sebagai sebuah boot device. Bila BIOS PC anda tidak memperlihatkan dukungan ini, periksa ada tidaknya update BIOS!

Untuk beberapa alasan terbanyak BIOS menyerahkan ke drive seperti USB Removeable, Floppy Disk atau USB Zip Disk. Yang perlu dicatat, beberapa AMI BIOS perlu mengaktifkan opsi ini “USB Keyboard Legacy support” misalnya Asus A7N8X-E Deluxe.

A. OPSI UMUM

Bila BIOS anda tidak tampil atau setting tidak memperlihatkan dengan PC anda, lakukan:

- arahkan ke BIOS tersebut

- arahkan ke halaman yang menerangkan adanya permintaan boot (biasanya disebut “Advanced Setup”, “Boot options”, atau “Feature Setup”)

- coba beberapa macam USB drive. Awali dengan “USB ZIP”, lalu “USB FDD”, “USB HDD”, dst.

- untuk menambah kecepatan uji, DISABLE ALL semua peranti boot yang tidak perlu. Misalnya pada 2nd, 3rd, dll.., yang biasa disebut sebagai “Alternative boot devices”.

B. AMI BIOS

Pada kebanyakan versi AMI-BIOS, gunakan tombol “Del” :

Pada AMI-BIOS kebanyakan computer. AMI menunjukkan “AMIBIOS SIMPLE SETUP UTILITY – VERSION 1.21.12”.

Arahkan ke “Feature Setup”.

“Enable” opsi ini : “USB Function Support”, “USB Function for DOS” dan “ThumbDrive for DOS”.

Arahkan ke “Advanced Setup”.

Set “1st Boot Device” ke “USB RMD-FDD”.

Reboot PC dan boot dari drive itu.

C. PHOENIX / AWARD BIOS

Pada Phoenix / Award BIOS board Shuttle XPC (SN85G4),;

Arahkan ke “Advanced BIOS Features”.

Arahkan “1st Boot device” dan set ke “USB-ZIP”.

Bila sudah, reboot PC (Exit BIOS dengan menyimpan perubahan) dan pastikan boot drive berjalan sukses. Cara ini sudah dicoba pada 5 PC, 4 diantaranya berjalan mulus.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar sebagai respon atau untuk bertanya.
Jangan SPAM ya, No SARA, No P0RNo!
Mohon tidak meninggalkan link di dalam comments.
Komentar berisi LINK & tidak sesuai judul akan segera dihapus!

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Template by Premium Blogger Themes | Modified and Enhanced by YauNi
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...